Membuat itinerary untuk visa Schengen sering jadi tantangan, apalagi kalau kamu belum pernah mengurus visa Eropa sebelumnya. Tenang, kami paham betapa pentingnya dokumen ini untuk meyakinkan kedutaan bahwa rencana perjalananmu jelas dan realistis. Artikel ini hadir untuk membantumu menyusun itinerary yang lengkap, terstruktur, dan sesuai persyaratan, sehingga kamu bisa mengajukan visa dengan percaya diri dan lancar. Selain contoh itinerary, kamu juga akan mendapatkan tips praktis dan informasi penting terkait dokumen pendukung, biaya, dan proses pengajuan visa Schengen di 2025.
Contoh Itinerary Perjalanan Visa Schengen Berdasarkan Tipe Perjalanan
1. Itinerary Wisata Budaya di Prancis (7 Hari)
- Hari 1: Tiba di Paris
Check-in hotel di pusat kota, orientasi sekitar hotel, makan malam di bistro tradisional.
Hotel Ibis Styles Paris Gare de Lyon, Paris, Prancis - Hari 2: Menara Eiffel dan Champ de Mars
09.00–23.00Nikmati pemandangan kota dari puncak Menara Eiffel, berjalan santai di taman Champ de Mars.Champ de Mars, 5 Avenue Anatole France, 75007 Paris, Prancis
- Hari 3: Museum Louvre
09.00–18.00 (Tutup Selasa)Kunjungi karya seni terkenal seperti Mona Lisa dan Venus de Milo.Rue de Rivoli, 75001 Paris, Prancis
- Hari 4: Istana Versailles
09.00–18.30Jelajahi istana dan taman megah menggunakan transportasi umum.Place d’Armes, 78000 Versailles, Prancis
- Hari 5: Museum d’Orsay
09.30–18.00 (Tutup Senin)Nikmati koleksi seni impresionis dan pasca-impresionis.1 Rue de la Légion d’Honneur, 75007 Paris, Prancis
- Hari 6: Distrik Montmartre
Sepanjang hariKunjungi Sacré-Cœur Basilica dan Place du Tertre, nikmati suasana artistik.Montmartre, 75018 Paris, Prancis
- Hari 7: Belanja dan Persiapan Pulang
Belanja oleh-oleh dan sarapan terakhir di Paris sebelum menuju bandara.
>
Tips: Pesan tiket masuk museum secara online untuk menghindari antrean panjang.

2. Itinerary Wisata Kuliner di Prancis (7 Hari)
- Hari 1: Tiba di Paris, check-in hotel, makan malam di restoran khas Prancis.
- Hari 2: Kelas memasak masakan Prancis di Le Cordon Bleu, kunjungi pasar makanan lokal.
- Hari 3: Tur wine di Bordeaux, mencicipi berbagai jenis anggur.
- Hari 4: Jelajahi kafe dan bistro di Montmartre, nikmati croissant dan kopi.
- Hari 5: Makan malam di restoran Michelin Star di Paris.
- Hari 6: Kunjungi pasar makanan di Lyon, kota kuliner Prancis.
- Hari 7: Santai di kafe tepi sungai Seine, persiapan pulang.
Tips: Reservasi restoran jauh hari terutama untuk tempat populer.
3. Itinerary Wisata Alam dan Petualangan di Prancis (7 Hari)
- Hari 1: Tiba di Nice, check-in hotel, santai di pantai.
- Hari 2: Pendakian ringan di pegunungan Alpen Prancis.
- Hari 3: Olahraga air di Côte d’Azur, snorkeling atau jet ski.
- Hari 4: Bersepeda di pedesaan Provence.
- Hari 5: Kunjungi taman nasional Mercantour.
- Hari 6: Tur balon udara di Lembah Loire.
- Hari 7: Santai dan persiapan pulang di Nice.
Tips: Pastikan kondisi fisik dan perlengkapan sesuai untuk aktivitas outdoor.
Contoh Itinerary 10 Hari di Italia: Wisata Sejarah dan Seni
- Hari 1-4 (Roma): Kunjungi Colosseum, Roman Forum, Pantheon, Vatican City (St. Peter’s Basilica, Vatican Museums, Sistine Chapel). Pesan tiket masuk online.
- Hari 5-7 (Florence): Uffizi Gallery, Accademia Gallery (patung David), Ponte Vecchio, Duomo. Reservasi tiket masuk disarankan.
- Hari 8-10 (Venesia): St. Mark’s Square, Doge’s Palace, Rialto Bridge, naik gondola. Tiket gondola bisa dibeli di lokasi atau online.
Tips: Gunakan transportasi kereta antar kota untuk efisiensi waktu dan kenyamanan.

Contoh Itinerary 5 Hari di Spanyol: Wisata Pantai dan Relaksasi
- Hari 1-3 (Barcelona): Nikmati pantai Barceloneta, berenang, berjemur, aktivitas air lainnya. Menginap dekat pantai.
- Hari 4-5 (Valencia): Jelajahi pantai Malvarrosa, bersepeda di sepanjang pantai, nikmati makanan laut segar.
Tips: Pilih akomodasi dekat pantai untuk akses mudah dan pengalaman maksimal.
Contoh Itinerary 14 Hari dan 21 Hari di Jerman
- Munich (3-4 hari): Marienplatz, Residenz, Hofbräuhaus, Deutsches Museum, Taman Olimpiade, Nymphenburg Palace, tur bir lokal.
- Berlin (4-5 hari): Brandenburg Gate, Reichstag, East Side Gallery, Museum Island, distrik Friedrichshain dan Kreuzberg, tur sejarah Perang Dingin.
- Frankfurt (3-4 hari): Römerberg, Main Tower, Städel Museum, Palmengarten, Goethe House, kelas memasak masakan Jerman.
- Köln (4 hari): Katedral Köln, Altstadt, Museum Schokoladenmuseum, museum seni, perjalanan sehari ke Rhine Valley.
Tips: Perpanjang durasi untuk eksplorasi lebih dalam dan ikut tur berpemandu untuk pengalaman maksimal.
Format Itinerary Perjalanan untuk Visa Schengen
Untuk pengajuan visa Schengen, itinerary harus mencakup:

- Informasi Pribadi: Nama lengkap, nomor paspor, kewarganegaraan, tanggal lahir, alamat, nomor telepon, email.
- Detail Perjalanan Harian: Tanggal, kota, aktivitas, akomodasi lengkap dengan alamat dan kontak.
- Bukti Pemesanan: Tiket pesawat, konfirmasi hotel, tiket atraksi wisata jika ada.
- Rencana Keuangan: Bukti dana yang cukup untuk membiayai perjalanan.
- Asuransi Perjalanan: Bukti kepemilikan asuransi perjalanan yang sesuai.
Pastikan itinerary realistis, tidak terlalu padat, dan lokasi kunjungan masih dalam jangkauan waktu yang wajar.
Tips Mengajukan Visa Schengen dengan Itinerary
- Sesuaikan dengan persyaratan kedutaan: Setiap negara Schengen bisa punya aturan berbeda soal detail itinerary.
- Gunakan tiket pesawat dummy jika perlu: Tiket sementara bisa digunakan asal validitasnya cukup untuk proses visa.
- Reservasi akomodasi dengan opsi pembatalan gratis: Memudahkan jika ada perubahan rencana.
- Jangan terlalu padat: Hindari jadwal yang tidak realistis agar tidak menimbulkan keraguan petugas visa.
- Gunakan platform pengajuan visa online: Seperti SPUN untuk konsultasi dan pengajuan lebih mudah.
FAQ
Berapa lama proses pembuatan Visa Schengen?
Proses biasanya memakan waktu sekitar 15 hari setelah penyerahan dokumen, tapi bisa lebih lama tergantung jadwal janji temu dan kedutaan.
Apakah boleh menggunakan tiket pesawat dummy untuk pengajuan visa?
Boleh, tiket dummy bisa digunakan asal validitasnya cukup untuk proses pengajuan visa dan biasanya dibeli mendekati waktu pengajuan.

Berapa biaya pembuatan Visa Schengen?
Biaya visa turis Schengen sekitar 80 EUR (± Rp 1.230.000), belum termasuk biaya layanan dan logistik yang bisa mencapai total sekitar Rp 1.700.000.
Negara mana saja yang bisa dikunjungi dengan Visa Schengen?
Visa Schengen memungkinkan kunjungan ke 26 negara di Eropa, termasuk Prancis, Jerman, Italia, Spanyol, Belanda, Austria, dan lainnya.
Apakah negara pertama yang dikunjungi harus sama dengan negara pengajuan visa?
Tidak wajib, tapi disarankan mengajukan visa di negara tempat kamu akan tinggal paling lama atau negara pertama yang dikunjungi untuk menghindari masalah saat pemeriksaan imigrasi.

Tips Tambahan untuk Itinerary dan Pengajuan Visa Schengen
- Mulai pengurusan visa minimal 3 bulan sebelum keberangkatan untuk menghindari keterlambatan.
- Gunakan format tabel atau daftar yang rapi agar petugas visa mudah memahami rencana perjalananmu.
- Jangan lupa sertakan kontak darurat dan asuransi perjalanan sebagai dokumen pendukung.
- Sesuaikan itinerary dengan anggaran dan gaya perjalananmu agar lebih realistis dan mudah dijelaskan saat wawancara visa.
- Periksa kembali semua dokumen sebelum penyerahan untuk memastikan tidak ada yang terlewat.
Dengan panduan dan contoh itinerary di atas, kamu bisa menyusun dokumen perjalanan yang lengkap dan meyakinkan untuk pengajuan visa Schengen. Ingat, selalu cek info terbaru di situs resmi kedutaan atau VFS Global terkait persyaratan dan prosedur. Selamat merencanakan perjalanan dan semoga visa kamu disetujui!
Terakhir diperbarui: Juni 2025. Data dikutip dan dikurasi dari blog.spun.global, jangkargroups.co.id, nonanomad.com, dan sumber resmi terkait.